"SAMPAIKANLAH DARIKU "WALAU HANYA SATU AYAT" (ALHADITS)"

Minggu, 17 Juli 2011

PerMaTa : Harta Karun Yang Masih Terkubur di Kota Kita

22 Mei 2011
Oleh : Huda Nur Alawiyah

Berbicara tentang mahasiswa, tentu tak dapat dilepaskan dari imej sebagai pembaharu. Oleh karenanya, mahasiswa selalu menjadi sorotan berbagai kalangan, baik itu pemerintah, media, cendikia maupun para ulama. Bahasan mengenai dirinya tak pernah habis, baik itu positif maupun negatifnya.
Mahasiswa dalam pandangan Islam sebagai “Syubbanul Yaum Rijaalul God” memberi makna bahwa jika kita ingin tahu bagai mana masa depan bangsa ini, maka lihatlah mahasiswanya . Jadi, ingin tahu nasib Tasikmalaya di masa mendatang,  lihatlah mereka-mereka, mahasiswa Tasikmalaya saat ini karena ia adalah cendikianya para pemuda,  pemerintahnya para pemuda, yang mengerti dan masih selalu bersikap idealis dalam menghadapi setiap isu hidupnya.
Mahasiswa Tasikmalaya
Tasikmalaya kini harus bersyukur, memiliki sebuah organisasi mahasiswa yang peduli dengan Tasikmalaya tak peduli itu kota maupun kabupaten, yang penting Tasikmalaya. PerMaTa (Persatuan Mahasiswa Tasikmalaya) , itulah nama yang dipilih setahun yang tepatnya lalu tanggal 25 Mei 2010 oleh 13 orang dari 9 perguruan tinggi yang ada di Tasikmalaya (STHG,STIA, STIKes Respati, UNSIL, STISIP, STAI TSM, STAI NU, dan STIKes Muhammadiyah Tasikmalaya) dan kemudian dideklarasikan sehari kemudian di Tugu Adipura.[1]
Usia 1 tahun PerMata berarti seperti balita yang belajar melangkahkan kaki, atau dikenal dengan “lelengkah halu”. Hal ini menggambarkan usaha PerMaTa dalam membangun kemampuan dirinya masih memerlukan uluran tangan tetua Tasikmalaya agar melangkah lebih baik lagi. Pasca kelahirannya, PerMaTa menyelenggarakan kegiatan berbasis mahasiswa, dan masyarakat seperti “Student Orientation Training[2], reaksi cepat terhadap bencana, dan juga selalu ikut andil dalam isu-isu politik Tasikmalaya.
Saking terlenanya dengan segala kegiatannya, PerMaTa lupa bahwa dirinya yang masih balita belum dikenal orang. Permata terlena dengan visi yang diembannya yaitu Menciptakan Kader Pemimpin Masa Depan, padahal ia harusnya sadar bahwa ia masih memerlukan uluran tangan tetua agar bisa belajar berjalan dengan lebih baik. Itu adalah hasil dari refleksi akhir tahun yang pertama, yang diselenggarakan di STAI Tasikmalaya tanggal 26 Mei 2011. Selanjutnya, kedua bahwa PerMaTa harus giat berpromosi ke kampus-kampus karena masih minim pengetahuan mahasiswa terhadap PerMaTa.
Ada pekerjaan rumah yang paling penting saat ini untuk PerMaTa, yaitu untuk mahasiswa Tasikmalaya secara umum yakni dengan membantu mereka dalam mengembagkan prestasi baik itu prestasi akademis maupun non akademis. Setelah itu, PerMaTa pun bertanggungjawa terhadap “kehadiran” mahasiswa Tasikmalaya dalam berbagai ajang pencapaian prestasi baik dalam skala lokal, nasional maupun kelak internasional.
Jujur, ketika menonton televisi yang menayangkan inovasi-inovasi hasil mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang lain, hati selalu bertanya, di manakah mahasiswa-mahasiswa Tasikmalaya yang jumlahnya puluhan ribu? Tak adakah salah satu di antara mereka yang pintar atau berkiprah untuk mengenalkan nama Tasikmalaya? Atau mereka hanya jago berdemo dan berkoar di depan gedung walikota atau bupati, ketimbang di depan juri?
PerMaTa : Harta Karun Yang Masih Terkubur
Di sinilah, PerMaTa benar-benar memiliki potensi untuk berkembang dan memajukan Tasikmalaya. Dengan segala potensi yang dimilikinya, PerMaTa dan tentunya seluruh mahasiswa yang belajar di Tasikmalaya pasti akan mampu memperbaiki citra Tasikmalaya. Mahasiswa STHG yang sadar hukum akan mengajarkan bagaimana menjadi warganegara yang baik. Mahasiswa STAI yang akan mengajarkan bagaimana menjadi manusia yang taat kepada Tuhannya. Mahasiswa STIKes  akan mengajarkan bagaimana sadar akan kebersihan dan kesehatan. Mahasiswa STIMIK mengajarkan teknologi agar masyarakat tidak gaptek. Mahasiswa STISIP yang mengajarkan hubungan sesama masyarakat dan pemerintah, dan mahasiswa STIA akan mengajarkan bagaimana tertib dalam beradministrasi.
Ternyata, apabila mahasiswa benar-benar bersatu maka Tasikmalaya yang madani dan tentunya visi Tasikmalaya bisa terwujud dengan lebih cepat dan lebih baik karena Alloh SWT. telah  memberikan anak muda sebagai bekal Tasikmalaya di kemudian hari seperti dijelaskan dalam QS. Aththur ayat 24 “ Dan berkeliling di sekitar mereka anak-anak muda untuk (melayani) mereka, seakan-akan mereka itu mutiara yang tersimpan.”
Daftar Pustaka :
Peraturan Dasar Organisasi PerMaTa
Majalah Musykil, Oktober 2010, STAI Tasikmalaya
Departemen Agama R.I., 1984. Al Qur’an: Tafsir dan Terjemahnya. Jakarta: DEPAG RI.


[1] Peraturan Dasar Organisasi PerMaTa
[2] Majalah Musykil, STAI, 2010